Links
Archives
Sekilas perjalanan mengumpulkan kilau-kilau embun, dari padang-padang tandus, taman-taman kepedihan, rimba-rimba gelap,dan tinggi gunung harapan. Di mana jalan-jalan kususuri meretas belukar, menyibak onak duri, mengejar angin, merepih mimpi selalu ada kilau untuk di catat, di tafsirkan kembali, di beri arti. selamat membaca Titon Rahmawan
Tuesday, March 09, 2004
Perjamuan Suci
saat konsekrasi
dosa manusia membayang atas hosti
dusta menggenang dalam cawan penuh berisi
anggur luka darahNya sendiri
Maret 2004
saat konsekrasi
dosa manusia membayang atas hosti
dusta menggenang dalam cawan penuh berisi
anggur luka darahNya sendiri
Maret 2004
Monday, March 08, 2004
Karna Dalam Rahim Kunthi
:Mega Vristian
Kunthi menulis hasrat
di atas daun lontar
warna hijau lumut
tangisnya mengiba
terbawa desau angin
ketempat Pandu yang jauh
saat sinar rembulan jatuh
hamburkan serpih merjan
jadi sayatan pedih di hati
lama tak terdengar asmaradahana
dari bibir Kunthi
selewat malam mengeja embun
di ujung dahan
daun-daun menggigil
luruh
melayang
melawat Amarta
angin sunyi
lagu mati
megatruh
membayang
langit kelam Hastina
rembulan senyap
pias wajahnya
bentangkan tabir mimpi
antara Pandu dan Kunthi
setelah terima lontar
dari gigil embun
Kunthi mengabut
dalam mata Pandu
mengeja semua peristiwa
khianat waktu
lorong-lorong angin
sejauh jarak
antara yang nyata
dan bayangan maya
simpan renjana
atau bencana
jauh di dalam angan
batin yang sangsi
serupa pisau
menikam-nikam diri
:bayi dalam rahim Kunthi
adakah ia puisi
yang lahir dari imajinasi?
Februari 2004
Ikrar Sang Penjaga
aku tak akan tidur
aku akan terus berjaga
sekalipun iblis sendiri yang datang
bersama bala tentaranya
kakiku tak akan mundur
hatiku tak akan gentar
tak akan kubiarkan ia
mencuri jiwa anak-anakku
tak akan kubiarkan ia
melukai dirimu lagi, ibu
karena lebih baik aku mati
daripada mengecewakan hatimu*
Maret 2004
* Mikhail 'Misha' Saakashvili (21 Desember 1967) Presiden Georgia, sebuah negara kecil pecahan Uni Sovyet
:Mega Vristian
Kunthi menulis hasrat
di atas daun lontar
warna hijau lumut
tangisnya mengiba
terbawa desau angin
ketempat Pandu yang jauh
saat sinar rembulan jatuh
hamburkan serpih merjan
jadi sayatan pedih di hati
lama tak terdengar asmaradahana
dari bibir Kunthi
selewat malam mengeja embun
di ujung dahan
daun-daun menggigil
luruh
melayang
melawat Amarta
angin sunyi
lagu mati
megatruh
membayang
langit kelam Hastina
rembulan senyap
pias wajahnya
bentangkan tabir mimpi
antara Pandu dan Kunthi
setelah terima lontar
dari gigil embun
Kunthi mengabut
dalam mata Pandu
mengeja semua peristiwa
khianat waktu
lorong-lorong angin
sejauh jarak
antara yang nyata
dan bayangan maya
simpan renjana
atau bencana
jauh di dalam angan
batin yang sangsi
serupa pisau
menikam-nikam diri
:bayi dalam rahim Kunthi
adakah ia puisi
yang lahir dari imajinasi?
Februari 2004
Ikrar Sang Penjaga
aku tak akan tidur
aku akan terus berjaga
sekalipun iblis sendiri yang datang
bersama bala tentaranya
kakiku tak akan mundur
hatiku tak akan gentar
tak akan kubiarkan ia
mencuri jiwa anak-anakku
tak akan kubiarkan ia
melukai dirimu lagi, ibu
karena lebih baik aku mati
daripada mengecewakan hatimu*
Maret 2004
* Mikhail 'Misha' Saakashvili (21 Desember 1967) Presiden Georgia, sebuah negara kecil pecahan Uni Sovyet